-
-
- (1/20) SHAME, Aib Yang Terungkap
- (2/20) SANG PENARI, Romantisme Cinta dan Politik
- (3/20) PARANORMAL ACTIVITY 3, Teman Yang Tak Kasat Mata
- (4/20) THE RUM DIARY, Hidup Gila di Puerto Rico
- (5/20) IN TIME, Waktu Adalah Segalanya
- (6/20) PENGEJAR ANGIN, Propaganda Positif Untuk SEA Games
- (7/20) NEW YEAR'S EVE, Ketika Tahun Berganti
- (8/20) SpeedUp - Telkomsel Luncurkan SpeedUp TV dan SpeedUp Pad
- (9/20) Masuki Bisnis Telekomunikasi, Metrodata Gandeng Sony Ericsson
- (10/20) Tri - Jagoan Internet hadir di Indocomtech 2011
- (11/20) Layanan MelOn Mobile Application For BlackBerry & Android
- (12/20) THOR, Kala Dewa Petir Harus Turun ke Bumi
- (13/20) I MELT WITH YOU, Ketika Masa Lalu Datang Menghantui
- (14/20) World Cyber Games 2011 Indonesia National Final & Asian Championship
- (15/20) SEEKING JUSTICE, Ketika Balas Dendam Jadi Solusi
- (16/20) CARNAGE, Di Balik Topeng
- (17/20) ALVIN AND THE CHIPMUNKS: CHIPWRECKED, Terdampar!
- (18/20) Empat Anak Bangsa Bersaing dalam Kontes IT Travelers Go!
- (19/20) REAL STEEL, Saat Robot Sudah Menggantikan Manusia
- (20/20) THE PERFECT HOUSE, Rumah Sempurna Untuk Membunuh
-
SELEBRITI
Nadine Chandrawinata
Sabtu, 12 November 2011 04:01
Nadine Chandrawinata Investigasi Perdagangan Wanita
Nadine Chandrawinata
Sabtu, 12 November 2011 04:01
Kapanlagi.com - Artis cantik Nadine Chandrawinata kembali membintangi film layar lebar, kali ini berjudul AZRAQ. Dalam film tersebut Nadine berperan sebagai seorang wartawan yang tengah melakukan investigasi kasus perdagangan wanita."Sebagai Fanny seorang wartawati yang investigasi soal perdagangan wanita. Film ini mengangkat tentang perdagangan wanita tapi juga ada silat. Di sini saya menyamar menjadi TKW untuk membongkar kasus ini," ucap Nadine Chandrawinata ditemui di Tebet Raya, Jaksel, Jumat (11/11).
Peran wartawan tentu cukup menantang. Nadine punya cara tersendiri untuk mendalami karakter. Wanita yang memiliki majalah diving ini mengamati dan mempelajari wartawan ketika melakukan interview.
"Sebenarnya aku punya majalah tentang diving, secara gak langsung aku juga jadi wartawan. Ya aku juga banyak melihat gerak gerik wartawan-wartawan saat interview. Amati, pelajari dan lakukan dan difilmkan," tuturnya.
Genre action untuk pertama kalinya diambil oleh Nadine. Puteri Indonesia 2005 ini cukup total untuk mendalami perannya.
"Jujur ini film pertama saya dengan genre action tentang perdagangan wanita. Jadi aku banyak browsing, ngobrol sama produser. Di sini aku juga belajar berkelahi tapi bukan silat gitu, tapi lebih ke mempertahankan diri," tuturnya. (kpl/hen/sjw)
Peran wartawan tentu cukup menantang. Nadine punya cara tersendiri untuk mendalami karakter. Wanita yang memiliki majalah diving ini mengamati dan mempelajari wartawan ketika melakukan interview.
"Sebenarnya aku punya majalah tentang diving, secara gak langsung aku juga jadi wartawan. Ya aku juga banyak melihat gerak gerik wartawan-wartawan saat interview. Amati, pelajari dan lakukan dan difilmkan," tuturnya.
Genre action untuk pertama kalinya diambil oleh Nadine. Puteri Indonesia 2005 ini cukup total untuk mendalami perannya.
"Jujur ini film pertama saya dengan genre action tentang perdagangan wanita. Jadi aku banyak browsing, ngobrol sama produser. Di sini aku juga belajar berkelahi tapi bukan silat gitu, tapi lebih ke mempertahankan diri," tuturnya. (kpl/hen/sjw)
Dilihat sebanyak 374 kali
Nama :
Email :
Komentar :
Komentar yang tidak sopan akan dihapus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar