About Me

My Blog List

Followers

RSS

Minggu, 13 November 2011

Contoh Komunikasi verbal wanita dan pria inonesia

Cari Artikel:
Siapa Anne Ahira


Beranda Referensi Ilmu Sosial Artikel Umum Ilmu Sosial Contoh Komunikasi Verbal
Contoh Komunikasi Verbal Wanita dan Pria
Oleh: AnneAhira.com Content Team


Pria dan wanita diciptakan untuk saling mencintai. Namun, tidak jarang kita temui dalam kisah percintaan dua jenis insan yang berbeda ini terjadi pertikaian di antara mereka. Katanya cinta, tapi kok sering berantem?

Ya, cinta yang dibangun terkadang malah berakhir dengan perpisahan. Terkadang kaum pria tidak mengerti apa yang diinginkan oleh kaum wanita.

Pun para wanita, kebingungan dengan apa yang diinginkan oleh kaum pria. Ketidak saling mengerti ini berpuncak pada masalah perbedaan komunikasi verbal di antara mereka.

Dalam buku Men are from Mars and Women are from Venus, Dr. John Gray menjelaskan perbedaandi antara mereka yang merusak terciptanya hubungan cinta yang saling melengkapi.

Dr. John Gray mencoba memberi trik mengenai cara mengatasi perbedaan dalam gaya komunikasi, kebutuhan emosional, dan cara tingkah laku untuk memajukan suatu pemahaman yang lebih besar di antara masing-masing pasangan.

Berdasarkan hasil penelitiannya, ungkapan Men are from Mars and Women are from Venus dapat dijelaskan melalui perbedaan kosakata yang digunakan oleh pria dan wanita. Salah satu penyebanya adalah sosialisasi mereka yang berbeda, khususnya minat mereka yang berlainan terhadap berbagai aspek kehidupan.

Contoh Komunikasi Verbal Wanita

Konon, wanita mengenal lebih banyak nama warna dan lebih sering menggunakan kata-kata sifat. Hal ini kemungkinan karena wanita sering berada dalam dominasi pria, bahasa mereka tidak setegas bahasa pria.

Wanita juga lebih sering menggunakan kalimat-kalimat yang mengandung questions tag seperti: “Anne Ahira ada di sini kan?” daripada “Apakah Anne Ahira ada di sini?” atau kalimat yang diakhir dengan ”betul?” atau “kan?”.

Kekurangpercayaan diri mereka juga diekspresikan lewat kata-kata penguat, misalnya sangat, amat, juga berbagai kata yang melemahkan seperti mungkin, sepertinya, dan tetapi.

Wanita juga lebih sering menggunakan kutipan langsung daripada menggunakan kata-kata sendiri dan juga lebih sering menggunakan pertanyaan atas jawaban pertanyaan yang bertujuan untuk mencari persetujuan.

Seperti jawaban atas pertanyaan “kapan kita berangkat?” adalah “sekitar pukul 6?”. Jawaban tersebut seolah-olah mencari persetujuan dan bertanya apakah waktu tersebut sesuai atau tidak.

Bahasa Wanita vs Bahasa Pria

Wanita menggunakan lebih banyak pertanyaan daripada pria dan mereka menggunakaannya sebagai strategi pemeliharaan percakapan. Wanita cenderung menata pembicaraan secara kooperatif, sedangkan pria cenderung menatanya secara kompetitif.

Komunikasi wanita juga ditandai dengan daya respon yang tinggi karena wanita peduli terhadap orang lain, misalnya dengan mengatakan “itu menarik”.

Dan yang paling menonjol dari wanita adalah paling sering melakukan pembicaraan ekspresif yang bertujuan untuk menyatakan emosi, memelihara dan menciptakan hubungan baik, menunjukkan dukungan, dan membangun komunitas.

Di samping itu, wanita juga menggunakan suara-suara yang menunjukkan bahwa mereka mendengarkan seperti “oh”, “betul”, “heegh”.

Interupsi mereka bukan untuk mengendalikan seperti yang dilakukan pria, bukan menantang atau mengancam lawan bicara, melainkan untuk mendukung atau menegaskan pembicara.

Sementara itu, pria lebih banyak menggunakan pembicaraan untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain, melaporkan informasi, memecahkan masalah, dan menyelesaikan tugas melalui pertukaran informasi.

Pokok persoalan di sini bukanlah bahwa bahasa pria lebih baik daripada bahasa wanita. Hal ini hanya menunjukkan bahwa faktor sosial mendorong kita menggunakan bahasa yang sesuai dengan peran kita.Kerugian akan muncul ketika wanita dan pria tidak terampil mengubah suatu gaya ke gaya yang lain yang sesuai dengan tuntutan situasi.

Oleh karena itu, yang kita perlukan saat ini adalah keluwesan menggunakan bahasa, bagaimana agar pria dan wanita dapat menggunakan bahasa yang dimaksudkan untuk dapat saling mengisi kekurangan, tanpa saling menyakiti.

Beri rating untuk artikel di atas

Tolong SHARE
halaman ini
facebook

Twitter

Linkedin

Google +1

Nama :
Email :
Komentar :

Catatan : Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jangan menggunakan terlalu banyak singkatan seperti SMS. Setiap komentar memerlukan persetujuan moderator.

Anne Ahira - Asian Brain on Facebook
Artikel Terkait
Contoh Makalah Sejarah
8 Fakta Menarik di Balik Perang Salib
Menentukan Judul Skripsi Psikologi
Dinamika Organisasi Sebuah Seni dalam Organisasi
7 Keburukan Budaya Kerja Organisasi Pemerintah
Perkembangan Metode Penelitian Sosial
Contoh Budaya Organisasi dalam Dunia Kerja
Share

facebook

Twitter

Linkedin


Beranda | Kontak Kami | Privacy | Artikel Sitemap | Sitemap | RSS Feeds | Bisnis Online

Kantor Pusat :

Jl. Bojong Sereh No.668
Bandung 40376 Jawa Barat - INDONESIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Blog List

About

Recent Post

Recent Post

Link Sahabat

Diberdayakan oleh Blogger.

Gabung Nyuk...!

5 ARTIKEL POPULER

Reader Community

Simple Me..

Foto Saya
wanita indonesia
sejak kecil aku pengen jadi dokter, tetapi setelah aku memiliki penyakit phobia sama darah jadi gagal seleksi deh, kasian deh bunda yaaa. kalau darah itu bisa diajak berantem udah bunda ajak duel di range tinju dehhhh :+/
Lihat profil lengkapku

About Administrator

Foto Saya
wanita indonesia
sejak kecil aku pengen jadi dokter, tetapi setelah aku memiliki penyakit phobia sama darah jadi gagal seleksi deh, kasian deh bunda yaaa. kalau darah itu bisa diajak berantem udah bunda ajak duel di range tinju dehhhh :+/
Lihat profil lengkapku

Search